Rabu, 25 Juli 2018

Rahasia al-Qur’an!

Rahasia al-Qur’an!

Jumlah Kosakata al-Qur'an Sedikit
  Berapa jumlah kata dalam Bahasa Arab? tentu jutaan. Berapa kata dalam al-Qur’an? Para ulama berbeda pendapat, namun yang paling banyak adalah 78.485 kata. Dari jumlah tersebut ternyata menurut Syeikh Ali Jum’ah, hanya 2,25 % saja al-Qur’an menggunakan kosakata yang ada dalam kamus terbesar Bahasa Arab, yaitu Lisanul Arab.

Kata Dasar al-Qur'an Lebih Sedikit
Jumlah 78.485 kata, terulang-ulang dalam al-Qur’an. Kalau ditelusuri ternyata – masih menurut Syeikh Ali Jum’ah – al-Qur’an hanya memiliki 1810 akar kata atau kata dasar.
Apa itu akar kata atau kata dasar? Misalkan dalam Bahasa Indonesia adalah kata membaca, kata ini memiliki kata dasar/akar kata ‘baca’. Dari kata baca mendapat imbulan mem-. Kemudian dari kata ‘baca’ juga bisa menjadi kata ‘dibaca’, ‘pembaca’, ‘bacalah’, dan lain sebagainya.
Dalam Bahasa Arab, misal kata كَتَبَ , bisa menjadi يَكْتُبُ (menulis), كَاتِبٌ (penulis), اُكْتُبْ (tulislah kamu!), dan lain sebagainya. Dari satu kata bisa menjadi beberapa kata. Dengan mengetahui satu kata maka kita akan tahu arti kata yang lain, dengan memperhatikan pola tambahan huruf dan perubahan harakatnya. Sehingga untuk menguasahi terjemah al-Qur’an kita tidak perlu menghafal arti 78.485 kata dalam al-Qur’an itu. Karena al-Qur’an hanya terdiri 1810 akar kata / kata dasar dan ribuan kata sering terulang-ulang diberbagai surahnya.

Sekitar 80% Kosakata al-Qur'an Terkumpul di Al-Baqarah
Rahasia selanjutnya, ternyata lebih kurang lebih 80% kosakata al-Qur’an terkumpul dalam surah al-Baqarah. Artinya bahwa jika kita menguasai terjemahan surah al-Baqarah maka sangat mudah menerjemah surah-surah berikutnya. Itu mungkin salah satu rahasia mengapa Allah SWT meletakkan surah ini di awal-awal.

Buku al-I'jaz Dilengkapi 500 Kosakata = 82,7 % Kosakata al-Qur'an
Buku yang Anda baca ini juga dilengkapi sekitar 82% kosakata yang paling sering muncul dalam al-Qur’an. Di akhir-akhir halaman terdapat lampiran semacam kamus yang bisa dijadikan bahan hafalan dan rujukan untuk mempermudah menguasai terjemah al-Qur’an. 
Mengapa kami mengedepankan kosakata? Karena bahasa adalah kosakata. Tanpa kosakata orang tidak bisa menguasai bahasa. Kaidah juga penting namun jauh lebih penting dari kosakata. Sering kami dapati siswa-siswi yang bosan dengan Bahasa Arab karena pusing dengan kaidah-kaidahnya. Untuk itu dalam metode al-I’jaz ini kami sebisa mungkin menghadirkan metode berbeda yang lebih fun (menyenangkan) dan jauh lebih mudah dari yang pernah dibayangkan. Siswa-siswi atau para peserta pelatihan metode al-I’jaz tidak merasakan terbebani menghafal berbagai macam kosakata dan kaidah-kaidah namun secara tidak langsung mereka sudah menguasai semua itu. Tidak lupa juga semua adalah atas pertolongan dari Allah SWT. Wallahu A'lam

Kunci Mudah Menerjemah al-Qur’an



Kunci Mudah Menerjemah al-Qur’an


Menguasai Kosakata (90%)
         Apapun bahasanya, maka modal utama menguasai bahasa tersebut adalah memiliki pembendaharaan kata yang memadai. Dengan menguasai kosakata yang cukup maka 90% bahasa itu sudah kita pegang. Begitu pula pada al-Qur’an, untuk bisa menerjemah al-Qur’an dengan mudah maka modal utamanya adalah menguasai arti kosakata dalam al-Qur’an itu sendiri.
       Kalau kita meneliti al-Qur’an maka jumlah katanya hanya 78.485 kata (menurut sebagian pendapat). Bahkan banyak sekali kata-kata yang diulang-ulang sehingga hanya beberapa kosakata saja yang harus kita hafal.
Lebih hebatnya lagi buku ini sudah dilengkapi dengan 524 kata yang paling sering muncul di al-Qur’an yang jika dijumlahkan sama dengan 82,7 kosakata dalam al-Qur’an. Mudah bukan?
          Selain itu ternyata 80% kosakata al-Qur’an ada dalam surah al-Baqarah, dimana kata-kata tersebut akan diulang-ulang pada surat-surat berikutnya. Untuk itu dalam pelatihan kita akan lebih fokus dalam praktek menerjemah surah al-Baqarah yang hanya berjumlah tidak lebih dari 50 halaman. jika setiap pertemuan kita bisa menerjemah satu halaman maka kurang dari 50 hari kita sudah menguasai 80% terjemah al-Qur’an. Ditambah lagi dengan 524 kata yang mewakili 82,7 kata dalam al-Qur’an.
Menguasai Kaidah Bahasa (10 %)
           Biasanya ketika mendengar kata Tata Bahasa Arab, maka mindset kita adalah Nahwu-Sharaf yang sulit itu. Tapi jangan khawatir karena dalam metode ini hampir kita tidak membahas Nahwu karena kita sedang akan menerjemah al-Qur’an dimana kitab suci ini sudah lengkap dengan harakatnya. Terus? Nah, yang kita bahas dalam kaidah Bahasa Arab adalah hal yang sangat mudah sekali, bahkan orang awam yang tidak pernah belajar Bahasa Arab pun pasti bisa mengikutinya.
              Dalam sesi Kaidah Bahasa Arab kami hanya menfokuskan pada tatanan bahasa yang paling penting dalam menerjemah al-Qur’an. Yaitu dengan membahas ‘akar kata’. Misalnya dengan bisa membedakan antara arti   آمَنَّا ,يُؤْمِنُوْنَ ,آمَنُوْا مُؤْمِنُوْنَ ,مُؤْمِنٌ dan lain-lain. Dengan mengetahui tambahan-tambahan hurud dan perubahan katanya maka kita mudah sekali menguasi arti kata. Apalagi akar kata al-Qur’an hanya berjumlah 1810 akar kata. Peranan tata bahasa sekitar 10% dalam menerjemah al-Qur’an.Wallahu A'lam

Mengapa Harus Belajar Bahasa Arab?



Mengapa Harus Belajar Bahasa Arab?

Demi Allah, sangat berbeda rasanya antara membaca al-Qur’an dengan paham artinya dan membaca al-Qur’an tanpa paham maknanya. Kami merasakan kangen dan tidak bosan untuk terus bermesra-mesraan dengan al-Qur’an. Banyak sekali ilmu dan ketenangan yang kita dapatkan saat membaca al-Qur’an dengan memahami arti dan maksudnya. Sebagaimana kita betah dan terus penasaran dengan isi novel yang sedang kita baca. Bahkan bisa jadi cukup sehari kita rela mengkhatamkan novel tersebut. Apalagi jika novel tersebut karangan Allah yang sangat indah. Tentu akan banyak makna-makna yang baru walaupun sudah berkali-kali kita khatamkan.
Memudahkan Menghafal al-Qur’an
Hampir semua orang sepakat bahwa menghapal al-Qur’an dengan paham artinya sangat berbeda dengan tanpa memahami maknanya. Orang akan lebih mudah mengulang cerita daripada mengulang rumus-rumus. Begitupula al-Qur’an yang akan dihapal maka sangat dianjurkan kita memahami artinya baik secara global, atau secara per-kata lebih baik lagi. Bahkan penulis punya murid yang tidak bisa menghapal al-Qur’an kecuali dia paham artinya. Selain itu juga hapalan yang landasi akan pemahaman itu lebih kuat dan lama melekatnya. Maka dengan metode al-I’jaz ini semoga bisa membantu memudahkan para penghapal al-Qur’an untuk lebih semangat dan lebih menghayati ayat-ayat yang dihapal sehingga bisa menjadi penghafal al-Qur’an sejati.

Kunci Utama Memahami Agama Islam
Orang Islam tidak mungkin memahami agama Islam dengan utuh kecuali dengan menguasai Bahasa Arab. Untuk menguak rahasia-rahasia syariat Islam yang ada di al-Qur’an dan Hadis maka harus dengan paham kaidah Bahasa Arab. Tidak cukup dengan berpegang pada buku terjemahan. Bahkan wajib hukumnya mempelajari bahasa ini dibanding bahasa lain seperti Bahasa Inggris, Jepang dan lain lain. Walaupun wajibnya kifayah. Bahkan orang Barat banyak yang menguasai Bahasa Arab karena ingin memahami agama Islam. Sampai ada banyak diantara mereka yang menghapal al-Qur’an dan Hadis, padahal agama mereka bukan Islam. Bagaimana kita?


Al-Qur’an Sebagai Hidayah
Alasan keempat mengapa kita harus belajar Bahasa Arab adalah karena al-Qur’an adalah kitab hidayah, atau petunjuk. Al-Qur’an bukan mantra-mantra yang dibaca tiap hari tanpa kita tahu maknanya. Al-Qur’an adalah pedoman dan pegangan hidup kita. Barang siapa yang ingin hidup bahagai di dunia atau di akherat maka ambillah al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya. Namun sayang, hanya beberapa persen saja dari rakyat Indonesia yang paham bahasa al-Qur’an. Membaca al-Qur’an saja sudah syukur, apalagi memahami artinya. Maka yang sudah bisa membaca al-Qur’an, teruslah belajar ke level selanjutnya, yaitu memahami maksud dan kandungan al-Qur’an yang penuh dengan rahasia-rahasia kehidupan dan mutiari-mutiari hikmah.

Kesalahan besar orang yang tidak mau belajar Bahasa Arab adalah menganggap bahasa ini sulit dan susah. Padahal Bahasa Arab mudah sekali. Allah pun sudah menjamin bahwa Bahasa Arab atau al-Qur’an itu sangat mudah untuk dipelajari dan dipahami. Setiap hari kita membaca al-Qur’an, maka sebenarnya kita sangat berpotensi menguasi kandungan dan maksud al-Qur’an. Namun yang salah kita belum usaha untuk belajar Bahasa al-Qur’an. Dengan metode yang baru ini insya Allah kita walaupun belum punya basic Bahasa Arab, akan terbantu sekali untuk menguasainya. Wallahu A'lam