Rahasia al-Qur’an!
Jumlah Kosakata al-Qur'an Sedikit
Berapa jumlah kata dalam Bahasa Arab? tentu jutaan.
Berapa kata dalam al-Qur’an? Para ulama berbeda pendapat, namun yang paling
banyak adalah 78.485 kata. Dari jumlah tersebut ternyata menurut Syeikh Ali
Jum’ah, hanya 2,25 % saja al-Qur’an menggunakan kosakata yang ada dalam kamus
terbesar Bahasa Arab, yaitu Lisanul Arab.
Kata Dasar al-Qur'an Lebih Sedikit
Kata Dasar al-Qur'an Lebih Sedikit
Jumlah 78.485 kata, terulang-ulang dalam al-Qur’an.
Kalau ditelusuri ternyata – masih menurut Syeikh Ali Jum’ah – al-Qur’an hanya
memiliki 1810 akar kata atau kata dasar.
Apa itu akar kata atau kata dasar? Misalkan dalam
Bahasa Indonesia adalah kata membaca, kata ini memiliki kata dasar/akar kata
‘baca’. Dari kata baca mendapat imbulan mem-. Kemudian dari kata ‘baca’ juga
bisa menjadi kata ‘dibaca’, ‘pembaca’, ‘bacalah’, dan lain sebagainya.
Dalam Bahasa Arab, misal kata كَتَبَ , bisa menjadi يَكْتُبُ (menulis), كَاتِبٌ (penulis), اُكْتُبْ (tulislah kamu!), dan lain sebagainya. Dari satu kata bisa
menjadi beberapa kata. Dengan mengetahui satu kata maka kita akan tahu arti kata
yang lain, dengan memperhatikan pola tambahan huruf dan perubahan harakatnya. Sehingga
untuk menguasahi terjemah al-Qur’an kita tidak perlu menghafal arti 78.485 kata
dalam al-Qur’an itu. Karena al-Qur’an hanya terdiri 1810 akar kata / kata dasar
dan ribuan kata sering terulang-ulang diberbagai surahnya.
Sekitar 80% Kosakata al-Qur'an Terkumpul di Al-Baqarah
Sekitar 80% Kosakata al-Qur'an Terkumpul di Al-Baqarah
Rahasia selanjutnya, ternyata
lebih kurang lebih 80% kosakata al-Qur’an terkumpul dalam surah al-Baqarah.
Artinya bahwa jika kita menguasai terjemahan surah al-Baqarah maka sangat mudah
menerjemah surah-surah berikutnya. Itu mungkin salah satu rahasia mengapa Allah
SWT meletakkan surah ini di awal-awal.
Buku al-I'jaz Dilengkapi 500 Kosakata = 82,7 % Kosakata al-Qur'an
Buku al-I'jaz Dilengkapi 500 Kosakata = 82,7 % Kosakata al-Qur'an
Buku yang Anda baca ini juga
dilengkapi sekitar 82% kosakata yang paling sering muncul dalam al-Qur’an. Di
akhir-akhir halaman terdapat lampiran semacam kamus yang bisa dijadikan bahan
hafalan dan rujukan untuk mempermudah menguasai terjemah al-Qur’an.
Mengapa kami mengedepankan
kosakata? Karena bahasa adalah kosakata. Tanpa kosakata orang tidak bisa
menguasai bahasa. Kaidah juga penting namun jauh lebih penting dari kosakata.
Sering kami dapati siswa-siswi yang bosan dengan Bahasa Arab karena pusing
dengan kaidah-kaidahnya. Untuk itu dalam metode al-I’jaz ini kami sebisa
mungkin menghadirkan metode berbeda yang lebih fun (menyenangkan) dan jauh
lebih mudah dari yang pernah dibayangkan. Siswa-siswi atau para peserta
pelatihan metode al-I’jaz tidak merasakan terbebani menghafal berbagai macam
kosakata dan kaidah-kaidah namun secara tidak langsung mereka sudah menguasai
semua itu. Tidak lupa juga semua adalah atas pertolongan dari Allah SWT. Wallahu A'lam